Image Hosted by ImageShack.us

Monday, June 25, 2007

Macam2 Jomblo

Jomblo Sejati –
Jomblo yang satu ini murni belum pernah pacaran, belum mengerti tentang cinta, fokus pikirannya hanya belajar dan belum pernah naksir siapa siapa. Ciri-cirinya : Kacamata tebal, penampilan tidak terjaga, fashion berantakan dan sering keliatan korek upil didepan umum.

Jomblo Sniper –
Jomblo yang ini belum pernah pacaran tetapi sudah ada yang sejak lama ditaksirnya hanya saja blom berani nembak sampe sekarang. Ciri-cirinya : Sering tidak keliatan di tempat umum karena kurang PD dan nyali, sering mangkal ditempat tempat sepi, kadang membawa teropong untuk mengintai dan terlihat membawa banyak karet gelang untuk nembak cicak didinding.

Jomblo Negatif –
Yang satu ini baru jadi jomblo setelah dipecat (dibaca:ditinggal/diputusin) oleh pacarnya dan berada dalam suasana sedih, desprated, dikecewakan, tidak bisa terima kenyataan dan membenci yang namanya cinta. Ciri-cirinya : Gampang sirik, sering kesel, bad mood, emosional dan membenci film film berbau romantis. So bagi yang lagi mesra mesra nya mohon hindari jomblo yang satu ini apalagi yang sabet mantan pacarnya. VERY DANGEROUS !

Jomblo Biru –
Jomblo yang satu ini baru putus pacaran secara resmi (sama sama merestui) karena uda bosan atau jenuh dan lagi kosong. Ciri-cirinya : Wajah ceria seperti narapidana yang baru bebas, menikmati hidup dan menemukan kehidupannya kembali, sering terlihat hangout rame rame dan happy happy dan banyak lagi, kesimpulannya MERDEKA !

Jomblo Finale –
Jomblo yang satu ini uda lagi dekat dekatnya dengan seseorang dan hampir melepas status kejombloannya. Ciri-cirinya : Setiap hari tidak terlepas dari cermin, make up, fashion update, bodycare, rajin rajin baca zodiak, sering senyum senyum sendiri kalo lagi baca SMS.

Jomblo Hunter –
Jomblo yang ini menikmati kehidupan jomblonya dan sering sekali gonta ganti pasangan dan jomblo lagi, hunting lagi,
jomblo lagi, hunting lagi dan seterusnya...jomblo lagi...
Ciri-cirinya : Punya bakat selebriti, PD abis, daya tarik yang luar biasa, terlihat sering tebar pesona sana sini dan makanan sehari hari : add friend di Friendster.

Jomblo Impossible –
Khusus cowok, yang ini berstatus jomblo karena yang ditaksirnya adalah seseorang yang tidak mungkin didekati lagi, seperti selebriti selebriti (Britney, JLo, Maskot Kensington), istri tetangga, pacarnya konglomerat, istri simpanan bos, dll Ciri-cirinya : Selalu tampil keren 24 jam sehari 7 hari seminggu, kalo berbicara seperti aktor dan merasa dirinya Tom Cruise.

Jomblo Forever –
Khusus cewek, yang ini berstatus jomblo karena menunggu dan berharap bisa menikahi pria idaman seperti :Andy lau,Jang Dong Gun,Brad Pitt. Ciri-cirinya : Terlihat menempel foto, poster idolanya dimana mana, dikamar tidur, kamar mandi, buku tulis, wallpaper handphone dan dalam dompetnya. Dalam doanya : Jadikanlah aku cinderela dan Jang Dong Gun Pangerannya.

Jomblo Error –
Jomblo ini belum pernah bisa sukses pacaran karena asal nembak seseorang gagal terus, nembak yang lain ditolak terus dan selalu naksir seseorang yang sudah ada yang punya. Kacihan deh loe. Ciri-cirinya : Selalu keliatan berapi api, bernafsu, kalo kenalan langsung tawarin tunangan besoknya langsung ngajak merried. Kata kata pertama sewaktu kenalan : "Hi, kenalan nama gue..., married yuk!"

Sunday, June 24, 2007

Rising Force Online Indonesia

Intro:

RF online (atau Rising Force Online) adalah game online (MMORPG) dengan nuansa gabungan antara fantasi dan masa depan dengan tema yang menarik. Bermula di suatu galaxy bernama NOVUS, pemain bisa memilih salah satu dari 3 bangsa yang ada untuk memakmurkan bangsa tersebut dan bertempur untuk menaklukan seluruh jagad. Bela bangsamu dan jadilah bagian dari sejarah di RF Online, Pertempuran Tiada Akhir.

Menjadi patriot RF tidak bisa hanya merupakan bagian satu individu saja, namun merupakan bagian dari satu bangsa dimana jiwa patriot diperlukan oleh setiap bangsa dalam menghadapai peperangan dengan bangsa lain. RF Online memiliki Chip war yang merupakan pertempuran antar Bangsa vs Bangsa vs Bangsa 3 kali sehari setiap 8 jam. Hal ini memberikan para Patriot RF pertempuran tiada akhir. Pertempuran antara 3 bangsa merupakan suasana baru, yang tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan kekuatan saja namun dibutuhkan kekompakan seluruh anggota bangsa dibawah pimpinan bangsa. Pilihlah bangsamu dan bawalah temanmu untuk bermain bersama sebagai teman sebangsa dan bertempurlah bersama mereka.

Fitur:

Chip War
Pertempuran Tiada Akhir – Pertarungan unik bangsa vs bangsa vs bangsa yang dilakukan setiap 8 jam sekali (dapat berubah sesuai aturan RF Online Indonesia). CHIP WAR membutuhkan kerja sama yang kuat antar pemain untuk memperebutkan pertambangan untuk kemakmuran suatu bangsa.

Tiga Bangsa
Ciptakan senjata penghancur terkuat, kendarai mesin perang terhebat atau summon dewa-dewa untuk berperang bersamamu. RF Online memiliki 3 bangsa yang berperang satu dengan yang lainnya, selain bermacam-macam profesi yang bisa dimainkan, masing-masing bangsa ini memiliki keunikan tersendiri.

Accretia Empire, merupakan bangsa cyborg yang memiliki teknologi paling maju. Mereka memiliki keinginan untuk menghancurkan peradaban manusia dan merubah seluruh sektor planet Novus dengan sistem persenjataan mereka. Accretia Empire memiliki senjata penghancur dinamakan Launcher.

Bellato Union, Penampilannya seperti manusia pada umumnya. Bangsa Bellato merupakan bangsa petualang dan peneliti yang berpengalaman. Bangsa Bellato mempunyai kendaraan perang, Robot Unit special (MAU) yang tidak dimiliki bangsa lainnya dan belum pernah dilihat di MMOG lain yang ada saat ini.

Holy Alliance Cora, adalah bangsa tertua di galaxy Novus, yang sangat terkenal dengan kekuatan magicnya. Beberapa dari mereka memiliki kemampuan khusus untuk memanggil Dewa perang yang sangat kuat yang disebut Animus.

Patriot System
Dalam RF online, Setiap bangsa akan dikepalai oleh seorang pemimpin yang disebut “Archon”. Archon mempunyai aura spesial yang bisa dilihat oleh siapa saja dan pemimpin bangsa ini dipilih dari pemain yang paling banyak memberikan kontribusi bagi bangsa tersebut.

Pertambangan
Menambang merupakan cara untuk mendapatkan kekayaan dan barang yang dapat diolah untuk memperoleh batu spesial yang dapat digunakan untuk meningkatkan / memperkuat Peralatan.

Ekonomi
Hukum ekonomi di RF Online berlaku seperti hukum ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Bangsa yang makmur akan memiliki mata uang dengan harga yang tinggi, dan sebaliknya. Selain itu system ekonomi juga mempengaruhi harga suatu barang pada bangsa tersebut.

Rumah Lelang
Dalam RF Online terdapat sistem Auction House ( Rumah Lelang ). Sistem ini memudahkan pemain dalam menjual / membeli suatu barang. Dimana pemain tidak perlu mencari / menunggu pemain untuk melakukan transaksi jual / beli.

Macro System
Berbeda dari game online kebanyakan, RF Online menyediakan Fitur Macro untuk dapat menjalankan beberapa perintah otomatis pada karakter. 2 Jenis macro yang dapat digunakan adalah Macro Potion dan Macro Skill.

Sistem Requirements:

Windows® System 98:
CPU Intel Pentium® III 800 Mhz or AMD Athlon 800 Mhz
RAM 256 MB
GRAPHIC CARD 64 MB 3D graphics card
DIRECT X DirectX® 9.0c and last stable version video drivers
HARD DRIVE 2.0 GB available HD space
INTERNET 56k or better Internet connection

RECOMMENDED SPECIFICATIONS
Windows® System 2000/XP OS:
CPU Intel Pentium® IV 1.5 Ghz or AMD XP +1500 Mhz
RAM 512 MB
GRAPHIC CARD 256 MB 3D graphics card or above
DIRECT X DirectX® 9.0c and last stable version video drivers
HARD DRIVE 4.0 GB or more available HD space
INTERNET Broadband Internet connection

buruan download close betanya atau dapetin dvd installernya di gameon terdekat

website: http://www.rf-online.web.id

Warna Liturgis

Norma-norma liturgis Gereja memang menetapkan warna-warna busana liturgis yang khusus untuk beragam perayaan. Penggunaan aneka warna dalam busana liturgis memiliki dua tujuan: Pertama, warna menegaskan masa liturgi tertentu dan perjalanan rohani umat beriman melewati masa-masa ini. Kedua, warna memberi makna masa liturgi dengan menegaskan suatu peristiwa tertentu atau suatu misteri iman tertentu. Penjelasan berikut disampaikan berdasarkan norma-norma Pedoman Umum Misale Romawi no 345-347.


PUTIH atau KUNING, warna-warna yang melambangkan sukacita dan kemurnian jiwa, dikenakan sepanjang Masa Natal dan Masa Paskah. Busana liturgis putih juga dikenakan pada perayaan-perayaan Tuhan Yesus (kecuali peringatan sengsara-Nya); begitu pula pada pesta Santa Perawan Maria, para malaikat, para kudus yang bukan martir, pada Hari Raya Semua Orang Kudus (1 November), Kelahiran St Yohanes Pembaptis (24 Juni), Pesta St Yohanes Pengarang Injil (27 Desember), Pesta Tahta St Petrus Rasul (22 Februari) dan Pesta Bertobatnya St Paulus Rasul (25 Januari). Putih juga dapat dikenakan pada Misa Pemakaman Kristiani dan Misa Arwah guna melambangkan kebangkitan Tuhan kita, ketika Ia menang atas dosa dan maut, kesusahan dan kegelapan.


MERAH memiliki makna ganda. Di satu pihak, merah melambangkan pencurahan darah; di lain pihak, merah juga melambangkan api kasih Allah yang bernyala-nyala. Karenanya, busana liturgis merah dikenakan pada hari Minggu Palma (ketika Kristus memasuki Yerusalem untuk menyongsong kematian-Nya), pada hari Jumat Agung, pada hari Minggu Pentakosta (ketika Roh Kudus turun atas para rasul dan lidah-lidah api hinggap di atas kepala mereka), dalam perayaan-perayaan Sengsara Tuhan, pada pesta para rasul dan pengarang Injil (terkecuali St Yohanes yang tidak mengalami kemartiran), dan pada perayaan-perayaan para martir.


HIJAU dikenakan sepanjang masa liturgi yang disebut Masa Biasa. Masa Biasa berfokus pada masa tiga tahun pewartaan Tuhan kita di depan publik, dan ayat-ayat Injil, teristimewa pada hari-hari Minggu, mengisahkan ajaran-ajaran, mukjizat-mukjizat, pengusiran setan dan perbuatan-perbuatan baik lain yang dilakukan-Nya selama masa itu. Segala pengajaran dan peristiwa ini mendatangkan pengharapan besar dalam misteri keselamatan. Kita berfokus pada hidup-Nya yang Ia bagi bersama umat manusia semasa hidup-Nya di dunia ini, hidup yang sekarang kita bagi bersama-Nya dalam komunitas Gereja dan melalui sakramen-sakramen-Nya, dan kita menanti dengan rindu berbagi hidup abadi bersama-Nya dalam kesempurnaan di surga. Hijau melambangkan pengharapan dan hidup ini, sama seperti tunas-tunas hijau yang menyembul di antara pepohonan yang tandus di awal musim semi membangkitkan pengharapan akan hidup baru.


UNGU dikenakan selama Masa Adven dan Masa Prapaskah sebagai tanda pertobatan, kurban dan persiapan. Di pertengahan dari masing-masing masa ini: pada hari Minggu Gaudete (Minggu Adven III) dan hari Minggu Laetare (Minggu Prapaskah IV) - busana liturgis berwarna JINGGA biasa dikenakan sebagai tanda sukacita. Kita bersukacita di pertengahan masa ini karena kita telah melewati separuh persiapan kita dan sekarang mengantisipasi kedatangan sukacita Natal atau Paskah. Beberapa ahli liturgi, khususnya di Gereja Episcopal, memperkenalkan busana liturgis berwarna biru sepanjang Masa Adven guna membedakannya dari Masa Prapaskah; namun demikian, tidak ada persetujuan yang diberikan oleh Gereja Katolik untuk busana liturgis berwarna biru ini. Ungu dapat juga dikenakan pada Misa Pemakaman Kristiani atau Misa Arwah.


Walau sekarang jarang sekali dipergunakan, busana liturgis berwarna HITAM dapat dikenakan pada Misa Pemakaman Kristiani sebagai tanda maut dan duka. Hitam dapat juga dikenakan pada Peringatan Arwah Semua Orang Beriman atau Misa Arwah, misalnya pada hari peringatan kematian orang yang kita kasihi.


Pada dasarnya, keanekaragaman warna busana liturgis berupaya membangkitkan kesadaran kita akan masa-masa kudus; suatu upaya lahiriah lain untuk menghadirkan misteri-misteri kudus yang kita rayakan.


* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls.

sumber : “Straight Answers: The Color of Vestments” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2002 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com

Disesuaikan dengan “Pedoman Umum Misale Romawi”, diterjemahkan oleh Komisi Liturgi KWI dari Institutio Generalis Missalis Romani, editio typica tertia 2000, diberi approbatio oleh Konferensi Waligereja Indonesia, dalam sidang 23-26 April 2002.

“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.”

Busana Liturgis

Busana-busana liturgis yang dikenakan dalam perayaan Misa mengalami perkembangan seturut berjalannya waktu. Namun demikian, sejak masa-masa awali Gereja, busana liturgis telah dikenakan oleh para imam untuk merayakan Misa. Walau para imam dari Perjanjian Lama mengenakan busana liturgis dalam ritus-ritus liturgis mereka, namun busana-busana liturgis “Kristiani” tidak sungguh diambil dari sana; tetapi, busana-busana liturgis Kristiani ini merupakan perkembangan dari busana Graeco-Romawi, termasuk budaya religiusnya. Meski begitu, gagasan dari Perjanjian Lama mengenai suatu busana khusus yang harus dikenakan dalam melaksanakan ritus-ritus liturgis sungguh mempengaruhi Gereja. St Hieronimus menegaskan, “Agama Ilahi memiliki satu busana dalam pelayanan hal-hal kudus, dan busana lain dalam interaksi dan hidup sehari-hari.” Setelah disahkannya kekristenan pada tahun 313M, Gereja terus menyempurnakan “siapa mengenakan apa, bilamana, dan bagaimana” hingga sekitar tahun 800 ketika norma-norma liturgis perihal busana pada dasarnya distandarisasi dan tetap sama hingga pembaharuan sesudah Konsili Vatikan Kedua.


Sekarang ini, untuk perayaan Misa, seorang imam mengenakan amik, alba, single, stola dan kasula.



AMIK, Tanda Perlindungan


Amik adalah selembar kain lenan putih berbentuk segi empat dengan dua tali panjang di dua ujungnya. Imam mengenakannya sekeliling leher, menutupi bahu dan pundak, menyilangkan kedua tali di depan (membentuk salib St Andreas), dan lalu membawa tali ke belakang punggung, melilitkannya sekeliling pinggang dan mengikatkannya dengan suatu simpul. Tujuan praktis amik adalah untuk menutupi jubah biasa imam, dan untuk menyerap keringat dari kepala dan leher. Di kalangan Graeco-Romawi, amik adalah penutup kepala, seringkali dikenakan di bawah topi baja para prajurit Romawi untuk menyerap keringat, dengan demikian mencegah keringat menetes ke mata. Tujuan rohani amik adalah mengingatkan imam akan nasehat St Paulus, “Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” (Ef 6:17).


Doa ketika mengenakan amik:
“Tuhan, letakkanlah pelindung keselamatan pada kepalaku untuk menangkis segala serangan setan.”



ALBA, Citra Kekudusan


Alba adalah pakaian putih panjang hingga sebatas pergelangan kaki, dan memiliki lengan panjang hingga pergelangan tangan. Kata “alba” dalam bahasa Latin artinya “putih”. Alba adalah pakaian luar yang umum dikenakan di kalangan Graeco-Romawi dan mirip dengan soutane yang dikenakan di Timur Tengah. Tetapi, mereka yang berwenang mengenakan alba dengan kualitas yang lebih baik dengan aneka sulaman atau gambar. Beberapa alba modern memiliki kerah sehingga amik tidak diperlukan lagi. Tujuan rohani alba adalah mengingatkan imam akan pembaptisannya, saat kain putih diselubungkan padanya guna melambangkan kemerdekaannya dari dosa, kemurnian hidup baru, dan martabat Kristiani. Di samping itu, Kitab Wahyu menggambarkan para kudus yang berdiri sekeliling altar Anak Domba di surga sebagai “Orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba” (7:14). Demikian pula imam wajib mempersembahkan Misa dengan kemurnian tubuh dan jiwa, dan dengan kelayakan martabat imamat Kristus. Di beberapa negara tropis, termasuk Indonesia, jika tidak ada alba, maka dapat dipakai jubah yang berwarna putih.


Doa ketika mengenakan alba:
“Sucikanlah aku, ya Tuhan, dan bersihkanlah hatiku, agar aku boleh menikmati kebahagiaan kekal karena telah dibasuh dalam darah Anak Domba.”



SINGEL, Tali Kesucian


Singel adalah tali yang tebal dan panjang dengan jumbai-jumbai pada kedua ujungnya, yang diikatkan sekeliling pinggang untuk mengencangkan / merapikan alba. Singel merupakan simbol nilai kemurnian hati dan pengekangan diri. Singel dapat berwarna putih atau sesuai dengan warna masa liturginya. Di kalangan Graeco-Romawi, singel adalah bagaikan ikat pinggang. Tujuan rohani singel adalah mengingatkan imam akan nasehat St Petrus, “Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu” (1 Pet 1:13-15).


Doa ketika mengenakan singel:
“Tuhan, kuatkanlah aku dengan tali kesucian ini dan padamkanlah hasrat ragawiku, agar kebajikan pengekangan diri dan kemurnian hati dapat tinggal dalam diriku.”



STOLA, Lambang Penugasan Resmi


Stola adalah semacam selendang panjang, kira-kira 4 inci (± 10 cm) lebarnya, warnanya sama dengan kasula, yang dikalungkan pada leher. Stola diikatkan di pinggang dengan singel. Stola merupakan simbol bahwa pemakainya sedang melaksanakan tugas resmi Gereja, terutama menyangkut tugas pengudusan (imamat). Secara khusus, sesuai dengan doa ketika mengenakannya, stola dimaknai sebagai simbol kekekalan. Sebelum pembaharuan Konsili Vatikan Kedua, stola disilangkan di dada imam untuk melambangkan salib. Stola juga berasal dari budaya masa lampau. Para rabi mengenakan selendang doa dengan jumbai-jumbai sebagai tanda otoritas mereka. Stola yang disilangkan juga merupakan simbolisme dari ikat pinggang bersilang yang dikenakan para prajurit Romawi: satu ikat pinggang dengan pedang di pinggang, dan ikat pinggang lainnya dengan kantong perbekalan, misalnya air dan makanan. Dalam arti ini, stola mengingatkan imam bukan hanya pada otoritas dan martabatnya sebagai imam, melainkan juga tugas kewajibannya untuk mewartakan Sabda Allah dengan gagah berani dan penuh keyakinan (“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun” Ibr 4:12) dan untuk melayani kebutuhan umat beriman. Sekarang, imam mengenakan stola yang dikalungkan pada leher dan ujungnya dibiarkan menggantung, tidak disilangkan. Stola yang sempit biasanya dikenakan di dalam kasula, sedangkan stola yang lebar dikenakan di atas kasula.


Doa ketika mengenakan stola:
“Ya Tuhan, kenakanlah kembali stola kekekalan ini, yang telah hilang karena perbuatan para leluhur kami, dan perkenankanlah aku meraih hidup kekal meski aku tak pantas menghampiri misteri-Mu yang suci.”



KASULA, Lambang Cinta dan Pengorbanan


Kasula, disebut juga planeta, adalah pakaian luar yang dikenakan di atas alba dan stola. Kasula merupakan busana khas imam, khususnya selebran dan konselebran utama, yang dipakai untuk memimpin Perayaan Ekaristi. Kasula melambangkan keutamaan cinta kasih dan ketulusan untuk melaksanakan tugas yang penuh pengorbanan diri bagi Tuhan. Selama berabad-abad model kasula telah mengalami beberapa perubahan dan variasi. Kasula berasal dari kata Latin “casula” yang artinya “rumah”; kasula di kalangan Graeco-Romawi serupa sebuah mantol tanpa lengan yang sepenuhnya menutupi tubuh dan melindungi si pemakai dari cuaca buruk. Tujuan rohani kasula adalah mengingatkan imam akan kasih dan pengurbanan Kristus, “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan” (Kol 3:14).


Doa ketika mengenakan kasula:
“Ya Tuhan, Engkau pernah bersabda: `kuk yang Ku-pasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.' Buatlah aku sanggup mengenakan pakaian ini agar dapat memperoleh rahmatmu. Amin.”



Pada Abad Pertengahan, muncul dua interpretasi populer mengenai makna busana liturgis ini. Interpretasi yang paling umum menafsirkan busana liturgis sebagai simbol sengsara Yesus: kain yang digunakan prajurit untuk menutup muka-Nya (amik) dan jubah (alba) sementara Ia diolok-olok dan disesah; tali-temali dan belenggu (singel) yang membelenggu-Nya sepanjang penderaan; salib (stola) yang Ia panggul; dan jubah tak berjahit (kasula) yang atasnya para prajurit membuang undi. Interpretasi lain yang juga populer lebih berfokus pada busana itu dari asal-usulnya yang dari militer Romawi, yang dipandang sebagai simbol imam sebagai laskar Kristus yang berperang melawan dosa dan setan.


Pada intinya, busana-busana liturgis yang dikenakan dalam perayaan Misa memiliki dua tujuan utama. Pertama, “Gereja adalah Tubuh Kristus. Dalam Tubuh itu tidak semua anggota menjalankan tugas yang sama. Dalam perayaan Ekaristi, tugas yang berbeda-beda itu dinyatakan lewat busana liturgis yang berbeda-beda. Jadi, busana itu hendaknya menandakan tugas khusus masing-masing pelayan. Di samping itu, busana liturgis juga menambah keindahan perayaan liturgis” (Pedoman Umum Misale Romawi No. 335). Kedua, busana liturgis mengilhami imam dan semua umat beriman untuk merenungkan arti simboliknya yang kaya makna.


* Fr. Saunders is dean of the Notre Dame Graduate School of Christendom College in Alexandria and pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls.

sumber : “Straight Answers: Liturgical Vestments” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2001 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com

tambahan : “Simbol-Simbol Sekitar Perayaan Ekaristi: Busana Liturgis”; Pamflet Liturgi M3 Mengalami, Merawat, Menarikan Liturgi; diterbitkan oleh ILSKI (Institut Liturgi Sang Kristus Indonesia)

gambar : “Vestments” by Father Peffley; Father Peffley's Web Site; www.transporter.com/fatherpeffley
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.”

Friday, June 22, 2007

I Love You dalam berbagai bahasa

English - I love you

Afrikaans - Ek het jou lief

Albanian - Te dua

Arabic - Ana behibak (to male)

Arabic - Ana behibek (to female)

Armenian - Yes kez sirumen

Bambara - M'bi fe

Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi

Belarusian - Ya tabe kahayu

Bisaya - Nahigugma ako kanimo

Bulgarian - Obicham te

Cambodian - Soro lahn nhee ah

Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a

Catalan - T'estimo

Cheyenne - Ne mohotatse

Chichewa - Ndimakukonda

Corsican - Ti tengu caru (to male)

Creol - Mi aime jou

Croatian - Volim te

Czech - Miluji te

Danish - Jeg Elsker Dig

Dutch - Ik hou van jou

Esperanto - Mi amas vin

Estonian - Ma armastan sind

Ethiopian - Afgreki'

Faroese - Eg elski teg

Farsi - Doset daram

Filipino - Mahal kita

Finnish - Mina rakastan sinua

French - Je t'aime, Je t'adore

Gaelic - Ta gra agam ort

Georgian - Mikvarhar

German - Ich liebe dich

Greek - S'agapo

Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo

Hiligaynon - Palangga ko ikaw

Hawaiian - Aloha wau ia oi

Hebrew - Ani ohev otah (to female)

Hebrew - Ani ohev et otha (to male)

Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw

Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae

Hmong - Kuv hlub koj

Hopi - Nu' umi unangwa'ta

Hungarian - Szeretlek

Icelandic - Eg elska tig

Ilonggo - Palangga ko ikaw

Indonesian - Saya cinta padamu

Inuit - Negligevapse

Irish - Taim i' ngra leat

Italian - Ti amo

Japanese - Aishiteru

Kannada - Naanu ninna preetisuttene

Kapampangan - Kaluguran daka

Kiswahili - Nakupenda

Konkani - Tu magel moga cho

Korean - Sarang Heyo

Latin - Te amo

Latvian - Es tevi miilu

Lebanese - Bahibak

Lithuanian - Tave myliu

Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta
padamu

Malayalam - Njan Ninne Premikunnu

Mandarin Chinese - Wo ai ni

Marathi - Me tula prem karto

Mohawk - Kanbhik

Moroccan - Ana moajaba bik

Nahuatl - Ni mits neki

Navaho - Ayor anosh'ni

Norwegian - Jeg Elsker Deg

Pandacan - Syota na kita!!

Pangasinan - Inaru Taka

Papiamento - Mi ta stimabo

Persian - Doo-set daaram

Pig Latin - Iay ovlay ouyay

Polish - Kocham Ciebie

Portuguese - Eu te amo

Romanian - Te ubesk

Russian - Ya tebya liubliu

Scot Gaelic - Tha gradh agam ort

Serbian - Volim te

Setswana - Ke a go rata

Sign Language - ,,,/ (represents
position of fingers when signing'I
Love You')

Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan

Sioux - Techihhila

Slovak - Lu`bim ta

Slovenian - Ljubim te

Spanish - Te quiero / Te amo

Swahili - Ninapenda wewe

Swedish - Jag alskar dig

Swiss-German - Ich lieb Di

Tagalog - Mahal kita

Taiwanese - Wa ga ei li

Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe

Tamil - Nan unnai kathalikaraen

Telugu - Nenu ninnu premistunnanu

Thai - Chan rak khun (to male)

Thai - Phom rak khun (to female)

Turkish - Seni Seviyorum

Ukrainian - Ya tebe kahayu

Urdu - mai aap say pyaar karta hoo

Vietnamese - Anh ye^u em (to female)

Vietnamese - Em ye^u anh (to male)

Welsh - 'Rwy'n dy garu

Yiddish - Ikh hob dikh

Yoruba - Mo ni fe

Tuesday, June 19, 2007

PESAN PAK DIREKTUR

Berikut adalah sebuah cerita tentang bagaimana sebuah pesan dikomunikasikan secara hirarkis dalam sebuah perusahaan, dari Direktur hingga ke karyawan bawahan.

Dari: Direktur - Kepada: General Manajer

"Besok akan ada gerhana matahari total pada jam sembilan pagi. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan melihat peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta untuk berkumpul di lapangan dengan berpakaian rapi.
Saya akan menjelaskan fenomena alam ini kepada mereka. Bila hari hujan, dan kita tidak bisa melihatnya dengan jelas, kita berkumpul di kantin saja."

Dari: General Manager - Kepada: Manager

"Sesuai dengan perintah Direktur, besok pada jam sembilan pagi akan ada gerhana matahari total. Bila hari hujan, kita tidak bisa berkumpul di lapangan untuk melihatnya dengan berpakaian rapi. Dengan demikian, peristiwa hilangnya matahari ini akan dijelaskan oleh Direktur di kantin. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari."

Dari : Manager - Kepada : Supervisor

"Sesuai dengan perintah Direktur, besok kita akan mengikuti peristiwa hilangnya matahari di kantin pada jam sembilan pagi dengan berpakaian rapi. Direktur akan menjelaskan apakah besok akan hujan atau tidak. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari."

Dari : Supervisor - Kepada : Koordinator

"Jika besok turun hujan di kantin, kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari, Direktur, dengan berpakaian rapi, akan menghilang jam sembilan pagi."

Dari : Koordinator - Kepada : Semua Staff

"Besok pagi, pada jam sembilan, Direktur akan menghilang. Sayang sekali, kita tidak bisa melihatnya setiap hari.

diambil dari KapanLagi.com

Panik

Panik adalah suatu kondisi kecemasan yang sangat berat yang disertai dorongan untuk lari atau bersembunyi sewaktu menghadapi suatu kondisi yang dirasakan berbahaya atau mengancam. Rasa takut yang muncul tiba-tiba ini dapat menghilangkan kemampuan berpikir dan mempengaruhi kelompok atau individu manusia atau hewan yang awalnya cenderung untuk menyebabkan sikap diam tak bisa berbuat apa-apa. Panik umumnya timbul pada kondisi bencana, atau kekerasan seperti perampokan dan penjarahan yang dapat membahayakan kesehatan atau jiwa. Kata ini berasal dari nama dewa mitologi Yunani Pan yang memiliki kemampuan menimbulkan ketakutan untuk sendiri atau berada di daerah terbuka.