Image Hosted by ImageShack.us

Sunday, December 23, 2007

KKN di lembaga pendidikan

Yup... kita sudah sering sekali dengar KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) di lembaga pemerintahan ataupun lembaga hukum, DPR/MPR dan sebagainya... Wah sudah besar2 sekali, padahal sebenarnya ada satu hal yang belum kita lihat yang saya lebih suka menyebutnya dengan kasus KKN yang terselubung. Kenapa terselubung? KKN di lembaga pendidikan(khususnya swasta) memang sudah ada dari dulu namun lebih dianggap sebagai hal yang wajar dimana yang pintar bisa dapat harga SPP lebih murah, dan yang bodoh dapat lebih mahal, NAMUN, bagaimana seorang yang bodoh(tidak terlalu pintar) bisa diterima di sekolah unggulan hanya karena dia lebih mapan, bahkan anak yang pintar, bisa jadi tidak di terima karena kurang mampu.(dalam segi ekonomis). Oleh karena itu lah, bagaimana sebuah lembaga pendidikan yang seharusnya menyediakan layanan pendidikan kepada yang membutuhkan dengan fair, malah didalamnya bisa ada uang pelicin, sogokan, yang lagi-lagi diselubungi, misalnya saja, di salah satu sekolah swasta, yang pintar mendapat harga murah, tapi yang kurang pintar di beri harga yang mahal (mencapai dua puluhan juta). Dengan begitu, mereka yang kurang pintar bisa saja masuk ke sekolah unggulan dengan berbagai jenis pesawat sederhana (mis : katrol, dongkrak) sehingga dia bisa lulus dengan nilai pas-pasan yang juga merupakan hasil dongkrakan dengan ijazah sekolah yang TERNAMA. Jika sudah begini maka, dapat dikatakan orang tersebut dapat dikatakan membeli ijazah, lagi2 secara terselubung. Saya melihat bahwa sistem-sistem seperti ini kurang layak untuk dunia pendidikan yang begitu penting, membentuk mental sogok yang sangat memalukan. Akan menjadi lebih baik jika anak itu mendapat ijazah sekolah non-unggulan namun tanpa menyogok.

Hal ini yang menyebabkan, saya berani berkomentar tentang banyaknya penyelubungan kasus-kasus tidak mulia oleh lembaga pendidikan yang dianggap penting. Bahkan, pemberian parcel, ataupun sekedar uang "THR" untuk guru juga merupakan hal yang tidak layak. Akan ada atmosfer yang tidak sehat jika hal ini di biarkan dalam dunia pendidikan kita

No comments: