Image Hosted by ImageShack.us

Monday, April 2, 2007

Sastra Indonesia : Angkatan '66

Pemberian atau penamaan “Angkatan 66” pertama kali dikemukakan oleh H.B.Jassin dalam artikelnya berjudul Angkatan ’66; Bangkitnya Satu Generasi, dimuat dalam majalah Horison, Agustus 1966; kemudian dimuat kembali dalam bunga rampainya berjudul Angkatan ’66: Prosa dan Puisi terbitan Gunung Agung, 1968. Nama ini dipakai sebagai kelanjutan angkatan ’45 yang dipelopori oleh Chairil Anwar.Menurut H.B.Jassin ciri-ciri karya sastra Angkatan 66 ialah : mempunyai konsepsi Pancasila, menggemakan protes social dan politik dan membawa kesadaran nurani manusia yang bertahun-tahun mengalami kezaliman dan perkosaan terhadap kebenarandan rasa keadilan serta kesadaran akan moral dan agama.Dikemukakan juga, bahwa yang termasuk pengarang Angkatan ’66 bukan hanya mereka yang baru menulis sajak-sajak perlawanan pada permulaan tahun 1966, tetapi juga yang telah tampil beberapa tahun sebelumnya dengan suatu kesadaran. Kurang lebih ada 30 pengarang yang tergolong angkatan ini, antara lain A. Bastari Asnin, NH Dini, A.A. Navis, Bur Rasuanto, Ajip Rosidi, Gerson Poyk, Trisnoyuwono, Satyagraha Hoerip, Mansur Samin, Subagio Sastrowardojo, Sapardi Djoko Damono, WS Rendra, Taufik Ismail, Gunawan Mohammad, Slamet Sukimanto, Umar Kayam, dan lain-lain.

No comments: